Green Architecture Part 2

Bangunan Green Architecture adalah bangunan yang memperhatikan kelangsungan keawetan sumber daya alam yang baru di bumi ini bagi generasi yang akan datang dengan tidak merusak atau menghancurkan keadaan alam yang ada. Produk Green Architecture bukan hanya suatu produk yang kuno atau back to nature tetapi bisa juga menerapkan teknologi yang maju dan modern yang dapat mendukung perancangan tetapi tetap ramah lingkungan.



Salah satu prinsip Green Architecture adalah working with Climate (bekerjasama dengan iklim). Wilayah Indonesia yang beriklim tropis dengan ciri-ciri udara panas-lembab, curah hujan rata-rata cukup tinggi dan sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun, diperlukan penanganan khusus dalam merancang bangunan Healthy House pada daerah tropis. Perencanaan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan ini akan memperoleh hasil yang maksimal. Tidak jarang kita temui bangunan dibuat tanpa memperhitungkan aspek iklim, misalnya dengan menggunakan dinding kaca keseluruhan, padahal pantulan sinar dan panas matahari menambah panas dalam ruangan.





Prinsip-Prinsip Green Architecture
Merupakan data-data yang dikumpulkan mengenai prinsip dasar Green Architecture. Menurut Brenda dan robert vale dalam bukunya “Green Architecture : Design for A Sustainable Future” ada 6 prinsip dasar dalam perencanaan Green Architecture, Yaitu :
1.Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).

2.Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.

3.Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang.

4.Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).

5.Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.

6.Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.




Semoga artikel ini bermanfaat....

Green architecture!!!






thanks to:
-Brenda and Robert Vale with Design for A Sustainable Future
-Temanku-temanku diKampus
-Sulis my heart
-google.co.id

ilustrasi gambar thanks to:
http://www.sustainablecampus.cornell.edu
http://www.inhabitat.com
http://www.britannica.com
http://weburbanist.com

Post a Comment

0 Comments